Kadang kala hal-hal yang sepertinya baik, belum tentu sepenuhnya baik. Pengen bukti? Hari ini (7 Juni 2005), gue nemu artikel menarik di situsnya BBC. Ada artikel yang berjudul: Soybean fever transform Paraguay. Artikel tersebut melukiskan perubahan yang terjadi di Paraguay akibat tingginya permintaan kacang kedelai dari RRC.
Menurut artikel tersebut, meningkatnya permintaan kacang kedelai dari RRC dipicu berubahnya gaya hidup. Kacang kedelai dianggap sebagai sumber makanan yang lebih sehat. Akibatnya lebih banyak orang yang mengkonsumsi makanan berbahan baku kacang kedelai.
Tingginya permintaan tersebut mengakibatkan meningkatnya investasi pada industri per-kacang kedelai-an. Karenanya, saat ini, Amerika Selatan, menjadi produsen utama kacang kedelai. Tingginya investasi mengakibatkan perputaran roda ekonomi yang lebih kencang. Banyak pedalaman Amerika Selatan akhirnya menggeliat, dan kehidupan sederhana petani setempat, berubah menjadi kehidupan yang lebih tidak sederhana.
Di satu sisi, hal tersebut adalah hal yang bagus. Tingginya investasi biasanya berujung pada perbaikan tingkat taraf hidup penduduk setempat. Namun, investasi tersebut juga mengakibatkan perubahan peruntukan lahan, dari hutan tadah hujan menjadi lahan pertanian. Akibatnya, hutan tadah hujan dunia yang semakin sedikit jumlahnya, menjadi semakin terancam.
Menarik bukan, betapa trend hidup sehat, yang seharusnya bisa memperbaiki cara hidup manusia menjadi lebih sehat, justru berpotensi menjadi pemicu hancurnya hutan tadah hujan.
Jadi apakah mengkonsumsi produk berbahan baku kacang kedelai sama merusaknya dengan penebangan hutan secara liar?
Menurut artikel tersebut, meningkatnya permintaan kacang kedelai dari RRC dipicu berubahnya gaya hidup. Kacang kedelai dianggap sebagai sumber makanan yang lebih sehat. Akibatnya lebih banyak orang yang mengkonsumsi makanan berbahan baku kacang kedelai.
Tingginya permintaan tersebut mengakibatkan meningkatnya investasi pada industri per-kacang kedelai-an. Karenanya, saat ini, Amerika Selatan, menjadi produsen utama kacang kedelai. Tingginya investasi mengakibatkan perputaran roda ekonomi yang lebih kencang. Banyak pedalaman Amerika Selatan akhirnya menggeliat, dan kehidupan sederhana petani setempat, berubah menjadi kehidupan yang lebih tidak sederhana.
Di satu sisi, hal tersebut adalah hal yang bagus. Tingginya investasi biasanya berujung pada perbaikan tingkat taraf hidup penduduk setempat. Namun, investasi tersebut juga mengakibatkan perubahan peruntukan lahan, dari hutan tadah hujan menjadi lahan pertanian. Akibatnya, hutan tadah hujan dunia yang semakin sedikit jumlahnya, menjadi semakin terancam.
Menarik bukan, betapa trend hidup sehat, yang seharusnya bisa memperbaiki cara hidup manusia menjadi lebih sehat, justru berpotensi menjadi pemicu hancurnya hutan tadah hujan.
Jadi apakah mengkonsumsi produk berbahan baku kacang kedelai sama merusaknya dengan penebangan hutan secara liar?
No comments:
Post a Comment