Venue: Hot Planet Restaurant Plaza Sarinah Thamrin
Damage: Rp 80.000,00
Review:
Overall tampilan restoran ini cukup OK. Tema yang diusung, sepertinya, futuristik. Gosipnya sich, terinspirasi dari filmnya Arnold, Total Recall.
Interiornya didominasi warna merah dan kuning. Wash basin-nya seperti di wash basin yang ada di toilet pesawat, hanya saja ukurannya lebih besar. Ada sejumlah kipas raksasa di dinding, pura-puranya sebagai bagian dari ventilator, yang purely hanya decorative items. Restoran ini terdiri dari 2 lantai, dengan smoking area berada di atas non-smoking area.
Menunya cukup variatif, tidak mengusung tema tertentu. Makanya, kita bisa menemukan banyak genre di sini, dari makanan Indonesia, sampai makanan ala barat.
Waktu itu pesannya:
Rasanya sedikit berbeda dari cream soup kebanyakan. Ada rasa rempah yang kuat sekali. Sepertinya dibuat dari instant cream soup, dengan modifikasi. Lumayan juga!
calamary
highly not recomended!!! Keras! Rasanya seperti mengunyah karet. Disajikan dengan salad dan saus thousand island. Saus thousand island-nya tidak ada rasanya.
noodle beef teriyaki
Winner of the day! Selamat kepada the chef, saya benar-benar menemukan hal yang beda pada masakan yang satu ini. Mi yang digunakan sebenarnya mi standar. Keunikannya justru terletak pada bumbu yang digunakan. Mie ini sepertinya hanya menggunakan bumbu barbeque ala jepang.
Untuk lidah saya yang terbiasa dengan rasa mie ayam ala chinesse food, mie ini benar-benar hal yang shocking! Beef panggang yang disertakan agak sedikit keras, namun kalau menurut saya justru menambah kenikmatan mie ini. Tambahan sedikit saus tabasco membuat saya benar-benar seperti menikmati daging panggang, bukan mie.
Luar biasa!
Hanya ada satu kelemahan. Kuah yang disertakan, sebenarnya, memiliki karakteristik sop buntut. Hanya saja bumbunya kurang berani. Mungkin kuah ini disediakan hanya sekedar untuk basah-basahan saja.
milk tea and hot tea
Standar sekali. Hot tea adalah teh celup Lipton yang disajikan dengan pot. Milk tea adalah teh Lipton yang disajikan dengan susu kental manis. Terus terang saja, sebenarnya saya agak sedikit kecewa dengan milk tea. Saya terlanjur berharap akan mendapatkan teh dengan style teh tarik Malaysia.
Verdict:
Restoran standar dengan sebuah kejutan.
Damage: Rp 80.000,00
Review:
Overall tampilan restoran ini cukup OK. Tema yang diusung, sepertinya, futuristik. Gosipnya sich, terinspirasi dari filmnya Arnold, Total Recall.
Interiornya didominasi warna merah dan kuning. Wash basin-nya seperti di wash basin yang ada di toilet pesawat, hanya saja ukurannya lebih besar. Ada sejumlah kipas raksasa di dinding, pura-puranya sebagai bagian dari ventilator, yang purely hanya decorative items. Restoran ini terdiri dari 2 lantai, dengan smoking area berada di atas non-smoking area.
Menunya cukup variatif, tidak mengusung tema tertentu. Makanya, kita bisa menemukan banyak genre di sini, dari makanan Indonesia, sampai makanan ala barat.
Waktu itu pesannya:
- cream soup
- calamary
- noodle beef teriyaki
- milk tea
- hot tea
Rasanya sedikit berbeda dari cream soup kebanyakan. Ada rasa rempah yang kuat sekali. Sepertinya dibuat dari instant cream soup, dengan modifikasi. Lumayan juga!
calamary
highly not recomended!!! Keras! Rasanya seperti mengunyah karet. Disajikan dengan salad dan saus thousand island. Saus thousand island-nya tidak ada rasanya.
noodle beef teriyaki
Winner of the day! Selamat kepada the chef, saya benar-benar menemukan hal yang beda pada masakan yang satu ini. Mi yang digunakan sebenarnya mi standar. Keunikannya justru terletak pada bumbu yang digunakan. Mie ini sepertinya hanya menggunakan bumbu barbeque ala jepang.
Untuk lidah saya yang terbiasa dengan rasa mie ayam ala chinesse food, mie ini benar-benar hal yang shocking! Beef panggang yang disertakan agak sedikit keras, namun kalau menurut saya justru menambah kenikmatan mie ini. Tambahan sedikit saus tabasco membuat saya benar-benar seperti menikmati daging panggang, bukan mie.
Luar biasa!
Hanya ada satu kelemahan. Kuah yang disertakan, sebenarnya, memiliki karakteristik sop buntut. Hanya saja bumbunya kurang berani. Mungkin kuah ini disediakan hanya sekedar untuk basah-basahan saja.
milk tea and hot tea
Standar sekali. Hot tea adalah teh celup Lipton yang disajikan dengan pot. Milk tea adalah teh Lipton yang disajikan dengan susu kental manis. Terus terang saja, sebenarnya saya agak sedikit kecewa dengan milk tea. Saya terlanjur berharap akan mendapatkan teh dengan style teh tarik Malaysia.
Verdict:
Restoran standar dengan sebuah kejutan.
No comments:
Post a Comment